MICEPLUS.ID – Kapal pesiar phinisi yang dinamai Celestia sudah membuka pelayaran di seputar perairan Labuan Bajo dan Raja Ampat. Kapal berkonsep sebagai ruang berkumpul keluarga ini memang sangat homey. Anda seperti pelesiran privat bersama keluarga.
Dirancang oleh dua bersaudara Jasmine Chong dan Jason Tabalujan. Awalnya, mereka berkeinginan menciptakan kapal pesiar untuk mengatasi rasa rindu keluarga dan kawan, saat dunia menerapkan lockdown kala pandemi Covid-19 mengurung semua orang.
“Celestia lahir dari keinginan untuk berkumpul, jadi ada elemen rumah, atau lebih tepatnya, ruang di mana Anda dapat menyelami alam bersama keluarga atau kawan yang merasa seperti di rumah sendiri,” kata Chong kepada Travel + Leisure. Celestia sendiri memiliki makna “surgawi” dalam bahasa Latin.
Mereka pada 2020 memesan kapal pesiar phinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kapal kayu tersebut dibuat oleh tangan-tangan terampil suku Bugis, yang sudah ratusan tahun berpengalaman membuat kapal kayu pelintas samudera. Bahkan, Tanjung Bira di Bulukumba yang merupakan kampung galangan kapal itu, diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) warisan tak benda.
Namun, saat kapal selesai Covid-19 sudah reda. Bahkan kehidupan normal kembali. Celestia sudah berlayar pada 2023. Pelayaran eksklusif ini dapat dipesan di celestiayacht.com. Kapal phinisi ini menawarkan pengalaman dan rencana perjalanan yang dapat dipesan khusus (taylor made) di kawasan perairan Labuan Bajo terutama di Pulau Komodo, Raja Ampat dan Kepulauan Maluku.
Selain makanan yang disiapkan oleh koki, wisatawan juga akan menikmati olahraga air, mengamati burung, menjelajahi pulau, mendaki gunung, melihat bintang liar, dan healing pascaperawatan kesehatan.
Chong dan Tabalujan memilih kapal phinisi, untuk menghormati warisan budaya mereka yang memiliki darah Indonesia. Mereka bersikeras agar kapal pesiar tersebut memiliki desain pinisi tradisional, yang menampilkan sekunar dengan dua tiang dan tujuh layar. Celestia dirancang oleh Deirdre Renniers yang berbasis di Cape Town dan direkayasa oleh seorang arsitek kapal Angkatan Laut, Tresno Seery. Celestia memiliki tujuh kabin luas ber-AC yang dapat menampung hingga 14 tamu.
Kapal pesiar Phinisi, Celestia memiliki interior modern ultra mewah dengan pemandangan pulau-pulau pribadi di Indonesia, “Ada rasa keagungan mengarungi kepulauan Indonesia dan banyak pulau terpencil yang tersebar di perairan dengan kapal yang kaya tradisi dan warisan budaya nenek moyang kami,” tambah Chong.
Menurut Chong, satu-satunya masalah dalam pembangunan Celestia adalah lokasi Bulukumba yang jauh dari Jakarta, “Komunitas pembuat perahu kecil ini hanya dapat diakses setelah penerbangan selama 2,5 jam dari Jakarta ke Makassar. Lalu dilanjutkan dengan perjalanan lima jam melalui jalan sempit satu jalur,” jelas Chong.
Meskipun konsultasi pembangunan kapal bisa melalui Zoom, namun untuk melihat detail dan mengevaluasi ruang, memerlukan kehadiran mereka untuk memeriksa secara detail. Meskipun eksterior kapal pesiar mencerminkan tradisi pembuatan kapal nenek moyang pelaut Bugis-Makassar yang telah berusia berabad-abad, interiornya mengutamakan fasilitas dan kenyamanan modern. Kamar mandi suite terdapat di setiap kabin dilengkapi penghangat kursi dan digarap oleh brand Villeroy & Boch. Kabin dek atas memiliki jendela setinggi langit-langit dan balkon pribadi dengan pemandangan yang indah. Para tamu juga dapat menonton acara favorit mereka dengan televisi layar datar di ruang tamu luas.

Dalam balutan warna biru lembut, batu alam, dan anyaman rotan bernuansa tanah, Celestia diberi aksen kuningan. Ini terinspirasi tempat favorit bersantai Chong dan Tabalujan di New York City, “Kami bekerja sama dengan desainer interior kapal pesiar ternama Deirdre Renniers, memanfaatkan kemahiran talenta Indonesia, menugaskan pengrajin Bali, dan mencari furnitur dari desainer baru Indonesia yang telah kami kagumi dan ikuti selama beberapa waktu,” ungkap Chong
Karena Celestia bertujuan untuk menyatukan orang-orang, Celestia juga memiliki banyak tempat nongkrong. Dek utama dan atas memiliki area tempat duduk yang luas, sedangkan lounge di ujung depan kapal, juga berfungsi sebagai sofa daybed dengan pemandangan menakjubkan. Nah, siapa mau memesan pelesiran dengan Celestia?