MICEPLUS.ID — Industri MICE di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2024 diperkirakan terus membaik. Pandemi Covid 2019 pada 2020-2022 memang menguji industri pariwisata dan MICE di wilayah itu. Namun tanda-tanda kebangkitan sudah dimulai pada 2023. Kota Gudeg itu menjadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum (ATF) pada 2-5 Februari 2023.
Destinasi wisata utama Indonesia itu, pada 2024 tampaknya mendapat berkah dari Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Geliat lain datang dari pariwisata, sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) dengan ikon Candi Borobudur, Yogyakarta terus dikunjungi wisatawan ketika pandemi Covid-19 berlalu.
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono Pileg dan Pilpres membawa berkah tersendiri bagi bisnis pertemuan, wisata insentif, konvensi dan pameran (MICE). “Pertemuan parpol mendorong naiknya okupansi hotel dan gedung pertamuan. Para caleg dan capres yang datang berkampanye dipastikan mengadakan pertemuan, meeting, dan sebagainya,” tutur Deddy.
Setidaknya, sejak awal hingga pertengahan 2024 okupansi rata-rata tingkat hunian hotel dan penggunaan gedung pertemuan mencapai 30 persen, “Penyumbang terbesar kegiatan MICE adalah pemerintah daerah, kementerian, dan berikutnya swasta,” imbuhnya.
Pada pertengahan tahun, hotel dan gedung sudah bersiap menyambut berbagai wisuda dari sekolah maupun perguruan tinggi. Deddy menyebut musim wisuda merupakan tren positif bagi bisnis MICE. Meskipun sekolah dan kampus memiliki gedung untuk wisuda, namun mereka umumnya lebih memilih hotel atau gedung pertemuan, “Selain wisuda, perpisahan dan studi tur akan marak pada pertengahan tahun,” papar Deddy.
Terkait dengan reservasi hotel, tingkat okupansi telah mencapai 70 persen. Ia pun optimis reservasi masih akan meningkat, mengingat kebanyakan wisatawan memesan kamar ketika sampai di hotel.