MICEPLUS.ID — Sejak 50.000 tahun lalu, sejak manusia Neanderthal menggunakan percikan api dari batu, seturut jurnal Scientific Reports. Mungkin sejak itu, manusia mulai mengenal cara membakar daging.
Tapi teknik barbecue atau barbekyu yang seperti kita kenal saat ini, berasal dari Kepulauan Barbados, Karibia pada abad ke-16. Daging segar dibubuhi rempah-rempah dan saus olesan, kemudian dipanggang di atas api. Menukil CNN, kata barbekyu berasal dari bahasa Taino, salah satu suku Indian Karibia. Diserap dari kata barbacoa yang berarti memanggang di atas perapian kayu.
Bangsa Spanyol yang sampai ke Benua Amerika ketularan menggunakan kata ini. Dalam catatan penjelajah Spanyol di Hindia Barat pada 1526, ditemukan kata barbecue. Kelezatan teknik memasak ini, popularitasnya cepat menyepar ke Eropa, Afrika, dan Amerika Serikat. Daging babi dan daging sapi jadi bahan utama.
Di zaman modern ini, orang Amerikalah yang memiliki standar tinggi dalam barbekyu. Bahkan sudah menjadi tradisi, halaman depan atau belakang rumah-rumah orang Amerika, didedikasikan untuk acara barbekyu. Mereka berkumpul sambil menikmati ayam yang diolesi saus dan daging lainnya, kemudian dipanggang.
Lalu. Benarkah hanya Amerika Serikat memiliki tradisi bakar-bakaran daging? Ternyata setiap negara memiliki barbekyu yang khas.
Braai (Afrika Selatan)
Budaya memanggang daging terdapat pula di Afrika Selatan. Daging panggang tersebut disebut sebagai braai. Komposisinya berupa potongan steak, sosis, dan sosati ayam (daging ayam yang ditusuk seperti sate Indonesia). Semuanya dipanggang dengan kematangan sesuai selera, untuk menghasilkan daging yang lembut dan juicy.
Acara braai menyatukan Afrika Selatan yang multikultural. Setiap minggu selalu ada pesta shisa nyama (dalam Bahasa Urdu berarti membakar daging) yang melibatkan braai, yang disebut sebagai “Sunday Funday”. Pesta luar biasa ini menggandeng tukang daging, juru masak, peramu minuman, dan DJ sebagai pembuka pesta.
Asado (Argentina)
Asado merupakan barbekyu ala Argentina. Hidangannya berupa sosis babi dan sapi manis, roti manis, usus, paha dan sosis darah. Menurut tradisi setempat, asado makin nikmat bila daging dibalut garam kasar dan chimichurri, berupa saus mentah yang digunakan sebagai bahan masakan dan sebagai bumbu meja untuk daging panggang.
Yaiktori (Jepang)
Yakitori merupakan seni memasak dengan membakar daging ayam. Biasanya ayam dipotong dadu yang dirangkai dengan tusuk sate bambu dan dimasak di atas lapisan arang yang membara. Variasi yakitori diberi label berdasarkan bagian ayam (potongan kulit ayam dibuat “towikawa” dan “negima” terdiri dari daging paha dengan daun bawang).
Definisinya telah diperluas hingga mencakup makanan apa pun yang dipanggang dan ditusuk, termasuk sayuran, makanan laut, daging babi, dan daging sapi. Meskipun ada beberapa cara untuk menikmati yakitori autentik di Jepang, blogger perjalanan Tanya Spaulding membagikan tipsnya untuk kenikmatan maksimal.
“Cara terbaik untuk menikmati yakitori adalah memesannya dari pedagang kaki lima, atau duduk di lantai dengan yukata (sejenis kimono musim panas), memasak tusuk sate di atas shichirin (pemanggang arang kecil) di tengah meja Anda,” ujarnya.
Tak seperti hidangan yang dipanggang lainnya, daging dada ayam, paha, punggung, bahkan hati dipisah. Setelah dipisah-pisah itu, lidah bisa mencecap perbedaan tiap bagian dari daging ayam. Misalnya, rasa dada ayam bisa sangat jauh berbeda dengan paha ayam.

Churrasco (Brasil)
Penggemar barbekyu dengan selera makan yang besar akan menyukai churrasco Brasil (bahasa Portugis dan Spanyol untuk “barbekyu”).
Wisatawan yang dayang ke Brasil akan menikmati barbekyu mereka di churrascaria atau steak house. Restoran barbekyu ala Brasil menyediakan persediaan potongan daging panggang yang tiada habisnya langsung ke meja pelanggan. Meskipun churrasco Brasil mungkin yang paling terkenal, churrasco juga ditemukan di beberapa negara lain, termasuk Bolivia, Ekuador, Guatemala, dan Portugal.
Direktur RealWorld Holidays, Dan Clarke, yang sering mengunjungi Amerika Selatan, yakin bahwa barbekyu di Brasil menawarkan lebih banyak pilihan bagi para vegetarian, dibandingkan negara tetangganya, Argentina yang menyukai daging.
“Di asado Argentina, Anda benar-benar terjebak dengan salad dan kentang goreng,” katanya. “Tetapi di Brasil jauh lebih baik karena sebagian besar churrascarias menyajikan salad bar dengan lusinan jenis salad segar, salad pasta, acar, roti, zaitun, dan semua makanan pendamping lainnya yang Anda inginkan.”
Tandoor (India)
Hidangan tandoori mendapatkan namanya dari tandoor, oven tanah liat berbentuk kuali tempat hidangan seperti roti naan, ayam, makanan laut, dan daging lainnya dimasak di bawah arang dengan api besar.
“Seni tandoor berasal berabad-abad yang lalu sebagai gaya memasak nomaden di Asia Tengah [di mana] makanan dimasak di atas arang dan dagingnya dipanggang,” kata Koki ITC Hotel, Manjit Gill,
“Masakan Tandoori seperti yang kita kenal sekarang diperkenalkan pada akhir tahun 1940-an di India pasca-partisi, ketika orang-orang menemukan bahwa tandoor adalah media yang lebih baik untuk memasak daging.”
Gogigui (Semenanjung Korea)
Gogigui (Bahasa Korea untuk “daging panggang”) adalah favorit orang Korea dan pemakan internasional. Bersantap di BBQ Korea biasanya terdiri dari irisan daging sapi, babi, dan ayam dengan berbagai macam banchan (lauk pauk) dan nasi yang dimasak di tengah meja, yang dimasak oleh koki atau pengunjung sendiri.
Jika Anda memilih untuk memasak gogigui sendiri, finalis “Masterchef Korea” Diane Sooyeon Kang berbagi beberapa tips. “Untuk daging irisan tipis seperti chadolbaegi (sandung lamur yang diiris tipis), Anda harus meletakkannya rata dan memasaknya dengan cepat selama beberapa detik di setiap sisinya,” katanya. “Untuk daging seperti yangnyeom galbi (iga pendek yang diasinkan), api besar adalah yang terbaik karena akan membuat bagian luarnya menjadi karamel sekaligus menjaga daging tetap juicy di dalam.”

Sate (Indonesia)
Sate merupakan hidangan khas Indonesia, yang tersebar mulai Sumatera Barat, Jawa, hingga Sulawesi Selatan. Penanda utamanya, potongan daging ditusuk dengan bamboo. Daging yang digunakan biasanya berupa daging ayam, sapi, kerbau, kambing, dan babi. Dengan pilihan saus kacang atau kecap. Sate di Jawa biasanya daging mentah yang dipanggang tanpa dibumbui, setelah matang kemudian disiram dengan saus kacang atau kecap.
Sementara sate dari Sumatera Barat dimarinasi terlebih dahulu dan disiram saus rempah. Terdapat pula sate klathak di Yogyakarta, yang sebelum dibakar dagingnya dibubuhi merica dan garam, kemudian dikudap dengan kuah gulai.