MICEPKUS.ID — Ketika Bali mencatat rekor jumlah wisatawan mancanegara, kekhawatiran meningkat terhadap menurunnya dampak ekonomi dan pilihan akomodasi. Pasalnya, para wisatawan mancanegara banyak yang memilih vila ilegal dan penginapan murah.
Kekhawatiran tersebut diungkapkan Guru Besar Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Denpasar, Ida Bagus Raka Suardana. Menurutnya meskipun jumlah wisatawan mancanegara ke Bali meningkat, mereka lebih memilih akomodasi di tempat kurang bergengsi, bahkan seringkali memilih vila ilegal dibandingkan di lokasi yang sudah populer.
Raka berpendapat para wisatawan itu tidak hanya membelanjakan uang yang lebih sedikit dibandingkan sebelumnya, bahkan mereka juga bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di Bali. “Banyak wisatawan yang datang ke Bali masih membutuhkan biaya dan tidak membawa dana yang cukup,” tambah Raka yang juga menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar itu.
Sebelumnya, wisatawan nasional lebih suka berbelanja di art shop dan menginap di kawasan populer seperti Kuta, Legian, dan Nusa Dua. Namun, muncul tren baru dimana wisatawan menginap di hotel murah atau vila ilegal. “Tidak ada gunanya turis datang ke sini hanya untuk makan makanan lokal yang murah dan menginap di penginapan murah,” komentar Raka Suardana.
Dia menyarankan untuk menyeleksi wisatawan mancanegara yang pelesiran ke Bali. Salah satunya dengan menerapkan aturan, mereka harus membawa dan yang cukup selama di Bali. Kebijakan seleksi tersebut membantu memastikan hanya wisatawan yang memenuhi kriteria keuangan tertentu, yang diperbolehkan mengunjungi Bali, dibandingkan memiliki akses bebas visa tanpa batas.
Raka Suardana juga menegaskan, sektor pariwisata di Bali masih dalam masa pemulihan dari dampak pandemi Covid-19, khususnya yang berdampak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor tersebut. “Meski pertumbuhan makroekonomi di Bali membaik, namun ada sektor-sektor tertentu yang masih kesulitan dan belum pulih,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah kumulatif kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada Januari hingga Juni 2024 mencapai 2.911.135 kunjungan, melampaui jumlah kunjungan pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 2.855.782 kunjungan. Pada Juni 2024 saja, Bali mencapai 518.819 kunjungan. pengunjung internasional, dengan lima warga negara teratas adalah Australia (131,391), India (60,040), Tiongkok (34,312), Amerika (25,150), dan Singapura (25,133). Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik hotel berbintang di Bali pada Juni 2024 tercatat 2,75 hari.