MICEPLUS.ID – Surabaya terus membenahi Kota Tua yang merupakan kompleks besar peninggalan gedung-gedung era kolonial. Bangunan-bangunan itu kini terawat dan tentu saja menjadi magnet wisatawan lokal maupun mancanegara.
Terbaru, Pemerintah Kota (Pemkot) Suarabaya merevitalisasi Kota Tua di kawasan Pabean Cantikan, Kembang Jepun, dan sekitarnya. Salah satu tempat yang akan dibenahi oleh pemkot adalah Taman Sejarah di Jalan Rajawali, Kecamatan Krembangan.
Dinukil dari situs Pemkot Surabaya, suraba.go.id, Taman Sejarah berlokasi di kawasan Eropa, Kota Tua. Pada era kolonial, Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Asia Tenggara – yang pusat pemerintahan dan bisnisnya terdapat di Kota Tua hari ini. Kawasan Jalan Rajawali merupakan salah satu pusat Kota Tua Surabaya.
Agar atmosfer sejarahnya semakin terasa, Pemkot Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP), telah membangun museum outdoor dan monumen mobil Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (A.W.S) Mallaby di taman ini.
Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung DPRKPP Kota Surabaya, Iman Kristian mengatakan, museum dan monumen itu menjadi konten baru di Taman Sejarah. Dia menjelaskan, mobil jenis Buick 8 yang dikendarai oleh Brigadir Jenderal Mallaby pada saat pertempuran Surabaya tahun 1945 itu, bukan sekadar dijadikan monumen, akan tetapi juga untuk mengingat sejarah pertempuran Surabaya 1945.
Monumen mobil itu akan dibuat semirip mungkin seperti pada saat peristiwa 30 Oktober 1945. Kala itu, Jenderal A.W.S Mallaby hangus terbakar setelah diserang oleh para pejuang arek-arek Suroboyo. “Jadi dicipta ulang, seperti waktu Mallaby meninggal di situ,” jelasnya.
Selain itu, juga ada ornamen papan tulisan “Once And Forever, The Indonesian Republic” yang diletakkan pada sisi belakang mobil seperti pada saat peristiwa itu terjadi. “Terus museum luar ruangan itu menjelaskan tentang kejadian-kejadian, rentetan sebelum 10 November. Mulai dari kemerdekaan sampai 10 November. Sama (kejadian) yang setelah 10 November,” paparnya.
Dia menambahkan, pembangunan Taman Sejarah sebenarnya sudah mulai dikerjakan DPRKPP sejak tahun 2023. Pengerjaanya dilakukan secara bertahap, mulai dari fasilitas taman, ornamen, hingga tempat bermain untuk anak-anak. “Jadi ini teman-teman kan lagi bekerja, dibikin lebih terbuka tamannya,” pungkasnya.
Menurut Agus Wahyudi dalam tulisannya di Kompasiana.com mengulas, Kota Tua di Surabaya memiliki empat zona, yang tak banyak dipahami publik. Keempat zona itu adalah Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu. Keempatnya memiliki ciri khas, yang menciptakan keelokan sejarah Kota Tua. Menurutnya, keempat zona tersebut membentuk kawasan pusat bisnis.
Jejak-jejak kemegahan bisnis para ekspatriat China dan Arab itu masih terlihat di Kawasan Kembang Jepun hingga menuju kawasan Ampel. Agus dalam tulisannya, menyebut zona Arab di Jalan KH Mas Mansur lebih dulu direvitalisasi. Zona tersebut meliputi Jalan KH Mas Mansur, Masjid Ampel dan sekitarnya. Dijadikan kawasan wisata religi dan diresmikan sebagai Serambi Ampel, sebuah sentra wisata kuliner.
Berikutnya, zona Tionghoa yang ditandai dengan dilaunchingnya Kya-Kya Reborn pada 10 September 2022. Selain berhias ornamen khas Tionghoa, Kya-Kya Reborn juga diisi dengan sentra kuliner. Penyebutan reborn, karena sebelumnya Kya-Kya pernah ada, pada 2003 sebagai pusat kuliner namun sepi. Lalu, zona Melayu, yakni di Jalan Panggung dan sekitarnya, juga sudah direvitalisasi. Di sana sudah dilakukan pengecatan bangunan, perbaikan jalan, serta memasang penambahan lampu hias sebagai penerangan jalan pada malam hari.