MICEPLUS.ID – Semarang merupakan salah satu destinasi MICE prioritas nasional. Sebagai pintu gerbang dan etalase Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang, menyusun regulasi berupa peraturan wali kota sebagai payung hukum tentang penyelenggaraan pariwisata yang berkualitas.
Sebagaimana dinukil dari Antara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso menjelaskan, pariwisata berkualitas merupakan sebuah ekosistem pariwisata yang mampu menciptakan kenyamanan, kepuasan, kebahagiaan, kesejahteraan dan keberlanjutan, “Baik bagi masyarakat, wisatawan lokal dan mancanegara, meliputi empat pilar, yaitu daya saing daerah, keberlanjutan, keunikan dan pariwisata bernilai tinggi,” katanya.
Wing mengatakan kehadiran wisatawan telah berdampak besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Meski indikator pencapaian kuantitatif sudah sangat baik, masih perlu upaya untuk mengoptimalkan dampak pariwisata terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.
“Pariwisata yang berkualitas, juga perlu memastikan bahwa keberadaan pariwisata memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat lokal. Melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur dan pelestarian budaya serta lingkungan,” ungkap Wing.
Praktek dan target dari empat pilar pariwisata Semarang adalah menjadi destinasi liburan yang sempurna bagi wisatawan. Ia mencontohkan tempat-tempat bersejarah, seperti Lawang Sewu dan Kota Lama, hingga destinasi wisata bernuansa pedesaan seperti Desa Wisata Kandri, Bukit Senja, hingga Pantai Tirang.
“Semarang juga memiliki keragaman kultur budaya yang luar biasa yang menjadi cerminan harmoni dan toleransi, antara berbagai kelompok etnis dan agama yang hidup berdampingan. Keragaman budaya di kota Semarang menjadi salah satu daya tarik unik, yang memberikan pengalaman wisatawan yang tengah berkunjung,” papar Wing.
Kuliner Semarang juga merupakan kekayaan budaya yang bisa dieksplorasi untuk menghadirkan wisatawan, “Tidak kalah menariknya adalah kekayaan kuliner Semarang, dengan hidangan khas seperti lumpia Semarang, wingko babat dan tahu pong yang menggugah selera,” katanya.
Untuk mewujudkan pengembangan kepariwisataan di Kota Semarang, peran strategis sektor pariwisata perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin yang diatur dalam perwal tersebut, “Melalui pembangunan seluruh aspek yang terkait, yaitu aspek destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata, dan kelembagaan pariwisata,” katanya.
Ia berharap pembangunan aspek- aspek tersebut dapat memberikan nilai tambah optimal dari keberadaan sektor pariwisata bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang, “Saat ini jumlah wisatawan Kota Semarang selalu menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir, dan Kota Lama sebagai daya tarik wisata paling banyak dikunjungi wisatawan nusantara,” kata Wing sebagaimana diberitakan Antara.