MICEPLUS.ID – Usai pandemi Covid-19, industri pariwisata bergerak ke titik sebagaimana tahun 2019, meskipun belum sepenuhnya pulih. Fenomena kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara ini juga tergambar di Indonesia.
Agoda salah satu online travel agent OTA menunjukkan, wisatawan asal Eropa yang berlibur ke Indonesia juga naik sebesar 23 persen pada 2024 dibanding 2023, “Pada semester pertama tahun 2024, data pencarian akomodasi Agoda menunjukkan kenaikan 33 persen untuk perjalanan ke Indonesia. Top search inbound berasal dari Singapura, Malaysia, Eropa, Australia, dan Korea Selatan,” ujar Senior Country Director Agoda untuk Indonesia, Gede Gunawan pada Selasa (6/8).
Dengan jaringan 4,5 juta akomodasi dari hotel hingga perumahan di seluruh dunia, Agoda memiliki data yang kredibel berdasarkan mesin pencarian hingga pemesanan kamar. Dari situlah tergambar perjalanan wisatawan asing. Umumnya, mereka yang mengunjungi Indonesia dari Eropa berasal dari Prancis, Inggris, Jerman, Belanda, dan Spanyol, “Selain Eropa, Indonesia juga menjadi destinasi yang semakin populer di kalangan wisatawan asal India dan Asia Utara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan,” kata Gede.
Pertumbuhan minat dari Asia Utara telah meningkat pada semester pertama 2024, dengan pencarian akomodasi dari Hong Kong naik 57 persen, dari Korea Selatan naik 54 persen, Jepang naik 50 persen, dan Taiwan naik 38 persen, dibandingkan semester pertama 2023.
“Meningkatnya jumlah pencarian terhadap Indonesia menunjukkan pesona negara ini dan keberhasilan strategi pemasaran destinasi dari pemerintah. Agoda mendukung target tersebut dengan memanfaatkan teknologi kelas dunia untuk memberikan pengalaman perjalanan yang mudah dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan Indonesia,” kata Gede.
Menurut Gede, data Agoda juga menunjukkan peningkatan jumlah pencarian wisata dari wisatawan nusantara. Kenaikannya mencapai 20 persen, untuk pencarian wisata domestik dan 13 persen lebih banyak pencarian untuk wisata ke luar negeri.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2024 tercatat mencapai 6.413.201 kunjungan atau naik 21,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023, “Jadi kalau enam bulan pertama sekitar 6,4 juta, sementara di tahun lalu (2023) adalah sekitar 5,299 juta,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya.
Untuk Juni 2024, kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,17 juta kunjungan. Jumlah ini naik 2,05 persen dibandingkan Mei 2024 (m-to-m) dan naik 9,99 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2023 (y-on-y). Adapun wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juni 2024 didominasi oleh wisman asal Malaysia sebanyak 16,11 persen, Singapura 13,44 persen, Australia 12,33 persen, Tiongkok 8,4 persen, dan India 6,43 persen, “Rata-rata length of stay sekitar 7,13 hari di bulan Juni dan rata-rata pengeluaran triwulan II 2024 untuk wisman sebesar 1.444 dolar AS per kunjungan,” ujar Nia.
Kunjungan wisman utamanya tercatat pada pintu Bandara Ngurah Rai, Bali dan Bandara Soekarno Hatta. Sementara Pelabuhan Batam dan Tanjung Uban di Kepulauan Riau tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan laut. Sebanyak 798,79 ribu kunjungan wisman menggunakan moda angkutan udara pada Juni 2024. Lalu 173,61 ribu kunjungan melalui moda angkutan laut, dan 24,86 ribu kunjungan menggunakan moda angkutan darat. Berkaitan dengan wisatawan nusantara yang pelesiran ke luar negeri pada periode Januari-Juni 2024 jumlah kunjungan tercatat sebesar 4,469 juta.