MICEPLUS.ID – Pelancong yang menggunakan kapal pesiar rata-rata menghabiskan uang untuk pelesiran mencapai US$2.000 per hari. Merujuk data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), angka tersebut jauh di atas rata-rata pengeluaran turis backpacker.
Untuk menarik wisatawan kapal pesiar, Indonesia membutuhkan dermaga yang mumpuni dan khusus untuk kapal pesiar. Terkait hal tersebut, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah menyiapkan dermaga kapal pesiar dan menandatangani kerja sama dengan perusahaan cruise raksasa, salah satunya Resorts World Cruises.
“Kami menandatangani nota kesepahaman dengan Resorts World Cruises agar Indonesia menjadi destinasi utama kapal pesiar untuk kawasan Asia,” ujar Direktur Pengelola Pelindo, Putut Sri Muljanto.
Pelindo dan Resorts World Cruises bakal bekerja sama dan berkolaborasi untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di Indonesia, sekaligus pengembangannya agar kunjungan kapal pesiar meningkat.
Menurut Putut, Pelindo yang bertindak sebagai operator pelabuhan telah menyiapkan lebih dari 20 pelabuhan yang dikelola Pelindo melayani kunjungan kapal pesiar, di antaranya Sorong Tanjung Priok, Makassar, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Benoa, Belawan, Gili Mas, dan Labuan Bajo
“Langkah berikutnya Pelindo memperkuat konektivitas kepelabuhan yang ada di barat dan timur Indonesia. Harapannya, penyebaran wisatawan makin merata,” imbuh Putut. Ia mengatakan Pelindo terus mengembangkan infrastruktur Pelabuhan, terutama Pelabuhan Benoa. Pelabuhan Benoa telah menjadi Bali Maritime Tourism Hub.
Pelabuhan hub lainnya adalah Pelabuhan Gili Mas, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi hub, untuk pelabuhan-pelabuhan lain di wilayah timur Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut disambut baik oleh Presiden Resorts World Cruises, Michael Goh. Ia melihat potensi wisata kapal pesiar di Indonesia sedang tumbuh, terutama Indonesia memiliki destinasi wisata yang terkenal keindahannya. Ia berharap pihaknya dapat mendukung pengembangan pariwisata dari dan menuju Indonesia, “Dengan pariwisata, ekonomi lokal masyarakat bergerak secara langsung,” tutur Goh.
Kerja sama tersebut juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk terus mengembangkan industri pariwisata. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata maritim yang sangat potensial untuk tujuan kapal pesiar, misalnya Bali, Labuan Bajo, Lombok, Raja Ampat, dan lain-lain.