MICEPLUS.ID – Malorca, destinasi pariwisata utama di Spanyol sedang didera demonstrasi. Para pemrotes menolak wisatawan yang membludak di wilayah itu. Demontrasi terakhir dan akan berlangsung kembali, terjadi pada Minggu (20/7).
Hari itu, ribuan orang turun ke jalan memprotes pariwisata massal di pulau Mallorca. Mereka menuntut pembatasan jumlah wisatawan. Di tangan mereka terdapat poster dan papan protes dengan seruan “Wisatawan, kami mencintaimu ketika Anda tidak membeli tanah kami,” dan “Surga Anda adalah mimpi buruk kami.”
Teriakan dan bentangan poster mereka bawa sambil berbaris melalui kota Palma de Mallorca, yang berlokasi di pantai selatan. Sekitar 50.000 orang mengambil bagian dalam protes pada hari Minggu, yang dimulai sekitar pukul 7 malam waktu setempat. Data jumlah pengunjuk rasa yang diklaim lembaga penyelenggara protes, Menys Turisme, Mas Vida (Kurang Pariwisata, Lebih Banyak Kehidupan), ditolak pihak berwajib. Polisi menyebutkan angkanya sekitar 12.000 orang terlibat dalam aksi itu
Pihak penyelenggara mengklaim model pariwisata di pulau tersebut memiskinkan pekerja dan hanya memperkaya segelintir orang. Mereka menuntut “model pariwisata alternatif”, selain “akses terhadap perumahan yang layak”, “peningkatan layanan publik”, dan “konservasi dan regenerasi kawasan alam.”
Kemunduran Pariwisata
Demonstrasi tersebut melibatkan sekitar 110 kelompok dan gerakan sosial, menurut lembaga penyiaran publik Spanyol RTVE. Aksi mereka merebak di tengah meningkatnya ketegangan mengenai dampak pariwisata terhadap wilayah lokal di Spanyol.
Menurut data Institut Statistik Nasional Spanyol.Kepulauan Balearic, yang terdiri dari Mallorca, pulau terbesar, Menorca, Ibiza dan Formentera, menarik 14,4 juta pengunjung asing tahun lalu. Awal bulan Juli, pengunjuk rasa juga berdemonstrasi menentang pariwisata massal di Barcelona menyemprot pengunjung dengan air dan berbaris melintasi kota, sambil meneriakkan: “Wisatawan pulanglah.”
Kepulauan Balearic mengeluarkan peraturan baru yang melarang minuman keras di jalan-jalan di kawasan wisata utama di pulau Ibiza dan Mallorca, dengan pengecualian untuk teras dan area berlisensi lainnya, pada bulan Mei.
Pada bulan April, aksi mogok makan dilakukan oleh penduduk setempat di Kepulauan Canary, Spanyol, sebagai bentuk protes terhadap pariwisata yang berlebihan, yang menurut para pengunjuk rasa merugikan penduduk setempat dan menyebabkan kerusakan lingkungan.