MICEPLUS.ID – China kembali menambah jumlah negara yang bebas visa. Kali ini warga negara Polandia bakal merasakan manfaat dari skema bebas visa.
Negeri itu, hingga akhir 2025 akan memperpanjang perjalanan visa untuk Polandia, Australia, dan Selandia Baru hingga akhir tahun 2025. Sejak awal tahun 2024, skema ini telah diumumkan secara bertahap, dan 11 negara Eropa lainnya dan Malaysia juga mendapatkan akses bebas visa. Harapannya, agar pelancong bisnis dan pariwisata meningkat, dan mendorong pertukaran budaya antara warga negara China dan warga negara asing.
Sebelumnya, warga negara Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Hongaria, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Spanyol, dan Swiss termasuk di antara negara-negara Eropa yang diizinkan memasuki China tanpa visa hingga akhir tahun depan. Warga negara Polandia akan bergabung dalam daftar tersebut pada 1 Juli.
“Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengembangan pertukaran antara warga China dan asing yang berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat tinggi terhadap dunia luar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning. Ia mengatakan bebas visa akan diberikan hingga 15 hari dalam program uji coba.
Kebijakan yang diambil pemerintah China memang tepat. Pasalnya, saat pandemi Covid-19, beragam tindakan ketat termasuk mewajibkan karantina bagi semua pendatang, membuat banyak orang enggan berkunjung ke China selama hampir tiga tahun. Pembatasan tersebut telah dicabut pada awal tahun lalu, namun perjalanan wisatawan mancanegara ke China belum kembali ke tingkat sebelum pandemi.
China sebelumnya mengizinkan warga negara Brunei, Jepang, dan Singapura untuk masuk tanpa visa, namun menangguhkannya setelah wabah COVID-19. Negara ini melanjutkan masuk bebas visa untuk Brunei dan Singapura pada bulan Juli 2024, namun belum menerapkannya untuk Jepang.
Pada tahun 2023, badan statistik imigrasi China mencatat 35,5 juta warga negara asing masuk dan kelua. Jumlah tersebut hanya setengahnya dibanding 2019 – tahun terakhir sebelum pandemi – yang mencapai 97,7 juta wisatawan mancanegara.
Pemerintah telah mencari investasi asing untuk membantu meningkatkan perekonomian yang lesu, dan beberapa pengusaha telah datang untuk menghadiri pameran perdagangan dan pertemuan, termasuk Elon Musk dari Tesla dan Tim Cook dari Apple. Wisatawan asing masih jarang terlihat dibandingkan sebelum pandemi.
Tahun lalu terjadi lonjakan minat terhadap Tiongkok sebagai tujuan wisata di kalangan orang Eropa. Data dari agen perjalanan online Trip.com menunjukkan peningkatan keseluruhan pemesanan dari Eropa ke China sebesar 663 persen dibandingkan tahun 2022, dan peningkatan hampir 29 persen dibandingkan tahun 2019.
Data menunjukkan bahwa Inggris dan Jerman termasuk di antara 10 besar sumber wisatawan yang datang ke Tiongkok secara global. Shanghai tetap menjadi tujuan wisata paling populer di kalangan orang Eropa karena perpaduan modernitas dan tradisinya yang memikat, diikuti oleh Beijing, Guangzhou, dan Shenzhen. Sanya, sebuah kota tepi pantai di ujung selatan Pulau Hainan Tiongkok, dan Chengdu – ibu kota provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya – merupakan destinasi baru.
Selain skema bebas visa yang baru, negara ini juga mendorong pariwisata inbound dengan mempromosikan atraksi budaya dan sejarah melalui kemitraan dengan Trip.com. China juga meningkatkan infrastruktur pariwisata dengan berinvestasi di bidang teknologi, panduan perjalanan, dan sistem pembayaran elektronik.