MICEPLUS.ID — Perusahaan real estat yang berkedudukan di Uni Emirat Arab (UEA) Eagle Hills, menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam kesepakatan itu, Eagle Hills bakal membenamkan US$3 miliar atau Rp48,6 triliun untuk investasi pariwisata.
“Kesepakatan ini merupakan salah satu realisasi dari pembicaraan Presiden Jokowi saat kunjungan kenegaraan ke UEA,” ujar Chairman Eagle Hills Mohamed Ali Rashed Alabbar, pada Jumat (19/7). Eagle Hills bakal bekerja sama dengan BUMN yang berkaitan dengan pariwisata.
Selain investasi langsung, Eagle Hills juga berencana untuk berbagi pengetahuan dengan pelaku industri pariwisata melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan. Eagle Hills juga siap membantu pengembangan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel-hotel milik negara untuk menuju standar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata baru.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan nota kesepahaman (MoU) dengan Eagle Hills berlaku selama setahun. Jika kedua belah pihak sepakat, MoU tersebut diperpanjang kembali, “Tidak ada jangka waktu khusus mengenai investasi sebesar US$$3 miliar tersebut, dan inisiatif ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dalam implementasinya,” kata Erick. Ia mengaku optimistis kerja sama kian meningkatkan akselerasi sektor pariwisata Indonesia.
Alabbar, yang juga merupakan pendiri Emaar yang membangun Menara Burj Khalifa itu, menyambut baik kemitraan tersebut, “Kami yakin Indonesia mampu bersaing dan dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto [PDB] nasional. Eagle Hills ingin mendukung upaya ini,” katanya.
Indonesia ingin menarik 17 juta wisman sepanjang tahun 2024. Sekitar 5,2 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia pada Januari-Mei 2024, artinya baru mencapai 30,6 persen dari target. Pemerintah menargetkan sektor pariwisata menyumbang 4,5 persen PDB tahun ini. Indonesia juga melaporkan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah mencatat investasi sekitar US$3,6 miliar sepanjang tahun lalu.