MICEPLUS.ID – Bertandang ke Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa (Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding) di Chengdu, China, memang menyenangkan. Tapi, Anda jangan berperilaku kurang ajar dengan mengganggu panda-panda itu. Akibatnya bisa seperti selusin turis ini.
Ya, Pusat Penelitian Panda itu telah melarang 12 turis untuk datang seumur hidup mereka. Pasanya, mereka menunjukkan tabuat buruk di sekitar para panda. Mereka berusia antara 26 dan 61 tahun, nama-namanya telah diunggah di akun WeChat resmi Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa.
“Mereka tertangkap sedang melemparkan rebung, batang lolipop, rokok, telur atau roti dan meludah ke area bermain panda di luar ruangan pada kesempatan yang berbeda,” tulis postingan WeChat. Meskipun mendapat lemparan benda-benda itu, para panda semuanya baik-baik saja dan sehat.
Mereka tidak secara langsung atau bersama-sama melakukan pelanggaran tersebut. Tapi satu per satu, dan terjadi antara bulan April dan Juni tahun ini. Rupanya pusat penelitian bertindak tegas, karena mereka memiliki petunjuk terperinci bagi pengunjung, terkait apa yang boleh dan tidak boleh. Dan semuanya terpampang jelas dan terperinci di situs web Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa.
“Harap perhatikan keselamatan Anda sendiri dan hewan,” bunyi salah satu catatan. “Tetap tenang dan jauhi binatang; dilarang membuang sampah sembarangan, meludah, membuang makanan ke tempat aktivitas hewan, dan perilaku lain yang mengancam keselamatan hewan.”
Peringatan tersebut selanjutnya menyatakan bahwa pelanggaran peraturan ini dapat mengakibatkan “hukuman bagi pelanggar dengan tingkat hukuman yang berbeda-beda, seperti mengkritik dan mendidik, melarang mereka memasuki taman dalam waktu satu tahun, melarang mereka memasuki taman dalam waktu lima tahun, atau melarang mereka memasuki taman seumur hidup, dan seterusnya.”
Pangkalan Penelitian Pembibitan Panda Raksasa di Chengdu dibuka pada tahun 1987 di provinsi Sichuan di barat daya Tiongkok. Situs webnya menyatakan bahwa tujuan dari pusat ini adalah “menjadi fasilitas penelitian kelas dunia, pusat pendidikan konservasi dan tujuan wisata pendidikan internasional.”
Pangkalan ini dirancang untuk menciptakan kembali habitat alami panda raksasa, yang merupakan hewan asli China. Tindakan ekstrim yang dilakukan para ilmuwan untuk menciptakan lingkungan ini termasuk mengenakan kostum panda yang disemprot dengan air seni panda untuk “menyatu” dengan para panda.
Pada tahun 2018, World Wildlife Fund meningkatkan status panda raksasa dari “terancam punah” menjadi “rentan”. Diperkirakan ada 1.800 panda yang hidup di alam liar saat ini.